Selasa, 05 April 2011

Masa Depan Warnet



Mungkin informasi ini bisa menjadi sedikit pertimbangan buat kalian yg mau memulai usaha bisnis Warnet.

Kenyataan di lapangan :

Di beberapa kota besar, lebih dari 70% fisik warnet tutup, Kebanyakan warnet digantikan oleh produk akses Internet lain, seperti:
o melalui sekolah
o melalui kantor
o RT-RW-Net

Untuk dapat jalan, bisnis warnet memerlukan investasi besar :
o Satu warnet minimal butuh 8 komputer Rp 24.000.000,-
o Perangkat akses Internet (modem, switch) Rp 1.000.000,-
o Sewa ruangan, kursi, meja, AC, alat lain Rp 15.000.000,-
o Total investasi Rp 40.000.000,-

Dari 8 komputer, dengan asumsi pendudukan kursi 8 jam sehari, dengan harga jual Rp 2.500,- per jam, maka di dapat penghasilan Rp 160.000,- per hari atau dalam sebulan 26 hari kerja jumlahnya –

Rp 4.160.000,-

Pengeluaran bulanan meliputi :
o Sewa akses Internet 3,2 Mbps - Rp 2.000.000,-
o Biaya operasi dan 4 orang staf - Rp 2.000.000,-
o Listrik – air - Rp 500.000,-
o Total biaya bulanan - Rp 4.500.000,-
* Belum dihitung:
o Penyusutan investasi untuk 24 bulan –
Rp 1.000.000,- per bulan

Dengan modal Rp 40.000.000,- apakah menarik kalau harus “nombok” setiap bulannya ?

Kalau tidak membayar akses Internet, maka pola bisnisnya menjadi berubah – warnet menjadi game network dan dapat menambah keuntungan Rp 5.000.000,- setiap bulannya

Selain tidak perlu mengeluarkan biaya akses Internet, game network juga punya pendudukan yang tinggi, karena sekali bermain pesertanya kelipatan empat atau delapan
Kalau ada kombinasi akses Internet dan game network, maka masih dapat diambil keuntungan yang cukup lumayan, tetapi harus mengubah investasinya yang kemungkinan beberapa kali lipat

Kesimpulan :

- Pendirian warnet harus dengan tambahan fasilitas lain dan penanganan khusus di setiap tempatnya
- Dapat dijadikan ujung tombak penyebaran informasi dan pusat pembelajaran
- Harus ada aturan yang dapat menempatkan bisnis ini secara legal



Saran :

- Warnet harus dikombinasikan dengan berbagai fasilitas, yang paling cocok adalah disanding bersama perpustakaan daerah yang sudah terkesan pusat mengumpulnya masyarakat yang ingin mendapatkan informasi
- Di dalam warnet, disediakan e-learning dalam bahasa Indonesia
- Bahan-bahan dari program Warintek dapat dimasukan ke dalam paket warnet ini
- Memotong biaya akses Internet
- Kementerian yang terkait menyediakan bahan pembelajaran elektronik
- Membuat modul belajar yang dapat diakses melalui jaringan Internet – sehingga satu biaya dapat di bagi terhadap beberapa kota (warnet)
- Mengumpulkan video clip atau Power Point yang dipakai untuk visualisasi pembelajaran, dibarengi dengan meneruskan program CD Mencerdaskan Bangsa dari Warintek
- Menyediakan tenaga edukasinya, untuk membantu yang sedang belajar di warnet






sumber:kaskus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar