Jumat, 06 Februari 2015

Tugas V-Class II

Apa yang di maksud dengna komunikasi broadband
Sebutkan keuntungan SONET !
Jelaskan prinsip kerja dari ATM !
Apakah yang dimaksud dengan DSL?
JAWABAN :
1. Komunikasi broadband adalah suatu layanan telekomunikasi data (jaringan nirkabel) yang memiliki bandwidth besar dan kecepatan tinggi. Menggunakan DSL, Modem Kabel, Ethernet, Wireless Access, Fiber Optik, W-LAN, V-SAT, dan lain sebagainya. Beberapa contoh teknologi broadband adalah SONET, ATM (Asynchronous Transfer Mode), xDSL, VPN, dsb.
          Definisi Broadband menurut beberapa sumber antara lain :
Menurut wikipedia broadband adalah merupakan sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua jenis jalur lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telepon standar.
Menurut rekomendasi ITU No. I.113, “Komunikasi broadband didefinisikan sebagai komunikasi dengan kecepatan transmisi 1,5 Mbps hingga 2,0 Mbps.”.
Menurut FCC di amerika, “ komunikasi broadband adalah suatu komunikasi yang memiliki kecepatan simetri (up-stream dan down-stream) minimal 200 kbps.
2.  SONET (Synchronous Optical Network) adalah standar komunikasi digital untuk sistem transmisi yang dapat meningkatkan kapasitas bandwidth pada kabel serat optik tanpa perlu melakukan penambahan kabel optik. Kehandalan lalu lintas pada SONET akan selalu terjaga pada topologi ring yang menggunakan wavelenght division multiplexing (WDM).
Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus, untuk jaringan kecil, medium, maupun besar.
Collector rings menyediakan interface (tampilan antarmuka)  ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik lalu lintas jaringan.
Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh.
3.  ATM (Asynchronous Transfer Mode) merupakan sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan data paket pada kecepatan 155 Mbps atau lebih. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. Dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair, ATM bekerja pada model topologi Star yang umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan Local Area Network (LAN) dan Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet.
Prinsip kerja dari ATM
ATM telah direkomendasikan oleh CCITT sebagai mode transfer untuk B-ISDN.
Pada ATM, informasi dikirim dalam blok data dengan panjang tetap yang disebut sel. Sel merupakan unit dari switching dan transmisi.
Untuk mendukung layanan dengan rate yang beragam, maka pada selang waktu tertentu dapat dikirimkan sel dengan jumlah sesuai dengan rate-nya.
Sebuah sel terdiri atas information field yang berisi informasi pemakai dan sebuah header.
Informasi field dikirim dengan transparan oleh jaringan ATM dan tak ada proses yang dikenakan padanya oleh jaringan.
Urutan sel dijaga oleh jaringan, dan sel diterima dengan urutan yang sama seperti pada waktu kirim.
Header berisi label yang melambangkan informasi jaringan seperti addressing dan routing.
Dikatakan merupakan kombinasi dari konsep circuit dan packet switching, karena ATM memakai konsep connection oriented dan mengggunakan konsep paket berupa sel.
Setiap hubungan mempunyai kapasitas transfer (bandwidth) yang ditentukan sesuai dengan permintaan pemakai, asalkan kapasitas atau resource-nya tersedia.
Dengan resource yang sama, jaringan mampu atau dapat membawa beban yang lebih banyak karena jaringan mempunyai kemampuan statistical multiplexing. 
4.  DSL (Digital Subcriber Line) adalah teknologi akses yang menggunakan saluran kabel tembaga eksisting untuk layanan broadband.
Teknologi DSL disebut juga xDSL. Yang termasuk dalam teknologi DSL / xDLS antara lain:
High-bit-rate Digital Subscriber Line (HDSL), covered in this article
Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL), a standardised version of HDSL
Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), a version of DSL with a slower upload Seed
Rate-Adaptive Digital Subscriber Line (RADSL)
Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line (VDSL)
Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line 2 (VDSL2), an improved version of VDSL
G. Symmetric High-speed Digital Subscriber Line (G.SHDSL), a standardised replacement for early proprietary SDSL by the International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector

xDSL mampu membawa informasi suara dan data (termasuk gambar/video) , untuk data dengan kecepatan bervariasi (32Kbps s/d 8 Mbps). Karena menggunakan kabel telepon, maka xDSL menyediakan bandwidth frekwensi secara dedicated (no-share bandwidth). xDSL mempunyai Bite Rate yang tinggi (asymetric dan symetric). xDSL menggunakan aplikasi Mode IP dan ATM. xDSL mudah instalasi dan langsung dapat dipakai.

Selasa, 30 April 2013

Fasilitas Bank BII


Services

  • Credit Cards
  • Mortgages
  • Deposit
  • Lending
  • Wealth Management Services
  • Trade Finance
  • Cash Management
  • Custody
  • Foreign Exchange



Special Features
Salah satu fitur utama dari kartu kredit, termasuk pada BII Kartu Kredit,adalah fasilitas Airport Lounge yang terletak di beberapa bandara di Indonesia. Fasilitas Airport Lounge yang disediakan oleh BII adalah berupa ruang tunggu untuk Anda sebagai pemegang BII Kartu Kredit dengan fasilitas layanan makanan & minuman ringan, sehingga Anda akan merasa lebih nyaman didalam melakukan perjalanan.
Saat ini fasilitas BII Airport Lounge tersedia di 16 lokasi yang tersebar di 12 kota besar dan terdiri dari 2 jenis, yaitu sebagai berikut:
  1. Free Airport Lounge di 11 lokasi : Fasilitas Gratis BII Kartu Kredit Infinite & Platinum
  2. Free Infinite Airport Lounge di 5 lokasi : Fasilitas Gratis BII Kartu Kredit Infinite
Mekanisme transaksi yang berlaku untuk menikmati fasilitas Airport Lounge adalah sebagai berikut:
  1. Mekanisme Transaksi Free of Charge
Transaksi yang dilakukan oleh  pemegang BII Kartu Kredit untuk menggunakan fasilitas Airport Lounge sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak dikenakan biaya.
  1. Mekanisme Transaksi Redemption Bonus Point
Transaksi yang dilakukan oleh pemegang semua jenis BII Kartu Kredit, kecuali BII Kartu Kredit Syariah & BII Kartu Kredit Corporate, untuk menggunakan fasilitas Airport Lounge dan akan dikenakan biaya atas penggunaan fasilitas airport lounge sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Biaya tersebut dapat dikembalikan bila Bonus Point dari BII Kartu Kredit mencukupi sebesar biaya yang dibebankan atas penggunaan fasilitas Airport Lounge. 

1. Special Feature BII Kartu Kredit Infinite

Double Mileage Program
Pemegang BII Kartu Kredit Visa Infinite akan memperoleh konversi mileage dari transaksi pembelanjaan yang dilakukannya. Setiap pembelanjaan Rp.12.500,- akan mendapatkan 1 poin yang senilai dengan 2 KrisFlyer Miles atau 2 Garuda Frequent Flyer Miles atau 2 Enrich Miles. Sebelumnya pemegang kartu harus mendaftarkan dirinya terlebih dahulu ke website Singapore Airlines di www.krisflyer.com untuk KF Miles atau ke website  Garuda Indonesia di http://gff.garuda-indonesia.com untuk GFF Miles atau ke website Malaysia Airlines di https://www.enrich.malaysiaairlines.com/EnrichWebsite/Login.jsp untuk Enrich Miles.

2. Special Feature BII Kartu Kredit Platinum

Mileage Program
Pemegang BII Kartu Kredit Visa/MasterCard Platinum akan memperoleh konversi mileage dari transaksi yang dilakukannya. Setiap pembelanjaan Rp.12.500,- akan mendapatkan 1 poin yang senilai dengan 1 KrisFlyer Miles atau 1 Garuda Frequent Flyer Miles atau 1 Enrich Miles. Sebelumnya pemegang kartu harus mendaftarkan dirinya terlebih dahulu ke website Singapore Airlines di www.krisflyer.com untuk KF Miles atau ke website Garuda Indonesia di http://gff.garuda-indonesia.com untuk GFF Miles atau ke website Malaysia Airlines di https://www.enrich.malaysiaairlines.com/EnrichWebsite/Login.jsp untuk Enrich Miles.

sumber : google.com

Rabu, 26 Desember 2012

IMPLEMENTASI OPERASI & PENGENDALIAN SISTEM

1. IMPLEMENTASI SISTEM

Pembuatan rencana dan pengendalian untuk implementasi.
Manajemen proyek merupakan konsep kunci dalam implementasi sitem.Untuk mengelola proyek implementasi secara memadai harus dibuat rencana-rencana spesifik.Rencana-rencana ini harus berkaitan dengan 3 komponen utama :
1.Pemilahan proyek menjadi beberapa tahap
2.Anggaran spesifik untuk setiap tahap
3.Kerangka waktu spesifik untuk setiap tahap proyek
Terdapat beberapa perbedaan teknik-teknik penjadwalan yang dapat digunakan dalam implementasi pengendalian.
1.BAGAN GANTT
Menggambarkan secara grafis kegiatan utama proyek implementasi system hipotesis
2.DIAGRAM JARINGAN
Menggambarkan urutan kegiatan yang harus dilakukan
3.GARIS EDAR(JALUR KRITIS)
Merupakan daftar kegiatan yang kritis dalam proyek yang berarti jiuka salah satu dari
Kegiatan ditunda maka seluruh proyek akan tertunda.

2. PENGENDALIAN KEUANGAN DALAM SISTEM INFORMASI

Berkaitan dengan posisi system informasi sebagai salah satu unsur dalam anggaran dan laporan keuangan dengan system informasi sebagai pendukung , pusat biaya , atau pusat laba dalam system akuntansi pertanggungjawaban perusahaan .

· ANGGARAN SISTEM INFORMASI
Tujuan umum pengendalian keuangan tidak secara kaku menyatakan sebagai pengurangan biaya , meskipun ada perkembangan tetap dalam hal total biaya system informasi . Terdapat berbagai alas an , mengapa pengurangan biaya bukan merupakan sasaran utama . Pertama adalah hakekat dari system informasi sebagai aktivitas layanan dalam perusahaan . Kedua , dalam persepktif lainnya biaya besar lainnya biaya system informasi tidak besar . Ketiga , berkaitan dengan biaya yang jumlahnya tetap dalam jangka pendek . Terakhir , system informasi memberikan kemungkinan peningkatan efektivitas keputusan menejerial .

· HAKEKAT BIAYA-BIAYA SISTEM INFORMASI
Salah satu determinan utama dalam pengendalian biaya adalah biaya tetap atau variabel. Pada saat aplikasi-aplikasi baru akan dikembangkan , biaya yang berkaitan dapat di jadikan pertimbangan . Jika aplikasi di kembangkan , secara in-house , biaya-biaya utama yang dibutuhkan , total biaya pengembangan dapat dimasukan dalamtotal biaya pengoperasian system informasi .
 
sumber : wartawarga

PERENCANAAN SISTEM

3. METODE PERANCANGAN
Dalam melakukan perancangan sistem Just In Time perlu disusun langkah-langkah yang akan dilakukan terlebih dahulu sehingga perancangan dapat berjalan secara sistematis dan teratur. Berikut merupakan flowchart metode perancanganyang akan dilakukan:
-Start
-Pengamatan awal terhadap keseluruhan
-sistem pada area 7 & 8
-Pengumpulan data di shipping area, printing area,
 SFG area, PI area, dan warehouse material
-Pengolahan data awal
-Pembuatan diagram aliran
-informasi dan barang kondisi awal
-Analisa kondisi Awal
-Merancang sistem yang sesuai dengan kondisi lapangan
-Membuat tools pendukung
-Membuat Work Instruction
-Verifikasi dan validasi rancangan
-Membandingkan lead time kondisi awal
 dengan lead time hasil rancangan
-Menarik kesimpulan dari
rancangan
-End
Berikut ini merupakan penjelasan metode perancangan yang diambil untuk
melakukan perancangan sistem Just In Time pada area 7 & 8:
a. Melakukan pengamatan awal terhadap keseluruhan sistem pada area 7 & 8.
Hal ini dilakukan untuk memberi gambaran mengenai kondisi area 7 & 8
sekarang, sehingga dapat dipahami situasi yang terjadi saat ini.
b. Melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan.
c. Data-data yang telah tersedia diolah sehingga dapat dijadikan dasar
pembuatan diagram aliran informasi dan barang.
d. Pembuatan diagram aliran informasi dan barang dilakukan dengan tujuan
dapat memvisualisasikan secara lebih jelas mengenai kondisi awal area 7 & 8.
Selain itu, lead time kondisi awal juga dapat dihitung berdasarkan diagram
aliran informasi dan barang tersebut.
e. Analisa kondisi awal untuk menentukan hal-hal yang belum sesuai dengan
terminologi Just In Time.
f. Perancangan sistem Just In Time yang direpresentasikan melalui rancangan
aliran informasi dan barang. Selain itu juga dirancang perbaikan operasional
kerja pada area 7 & 8. Perancangan dibuat dengan mempertimbangkan
kemudahan operasional kerja di lapangan, biaya, dan waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai kondisi tersebut.
g. Membuat tools untuk memudahkan implementasi rancangan sistem Just In
h. Membuat work instruction yang terkait dengan rancangan sistem yang dibuat.
i. Melakukan verifikasi dan validasi rancangan sistem kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
j. Membuat perkiraan lead time hasil rancangan ketika rancangan sistem iimplementasikan. Setelah itu dilakukan perbandingan antara lead time kondisi awal dengan lead time hasil rancangan.
k. Mengambil kesimpulan dari rancangan yang telah dibuat.
3.1. Data-data yang Dibutuhkan
Data-data yang dibutuhkan untuk perhitungan lead time dan perancangan sistem Just In Time dan aliran informasi dan barang pada area 7 & 8 ini adalah:
a. Data lead time dan volume tiap aliran informasi dan barang pada area 7 & 8
b. Data-data di shipping area, seperti data waktu kedatangan dan keberangkatan
truk, durasi pengiriman produk ke customer, cycle issue pengiriman, luas
shipping area, standar penumpukan barang, dan kapasitas truk,
c. Data-data di printing area, seperti mapping dan kapasitas produksi line printing,
d. Data-data di SFG area, seperti luas area gudang SFG dan jumlah stok SFG,
e. Data-data di PI Area, seperti kapasitas produksi mesin plastic injection dan mapping mesin PI,
f. Data-data gudang material area 7 & 8, seperti jumlah kebutuhan material per hari dan luas kebutuhan area untuk penyimpanan stok material.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan diperoleh dengan cara:
a. Pengambilan data dari dokumentasi perusahaann
Data-data seperti Product Order dari customer, data kedatangan dan keberangkatan truk, data delivery ke customer, kebutuhan material per hari, dan lain-lain diambil dengan cara melihat dari dokumentasi data perusahaan. Data-data tersebut dapat diperoleh dari SAP perusahaan ataupun dengan meminjam arsip perusahaan.
b. Pengambilan data secara langsung
Pengambilan data secara langsung dilakukan untuk pengambilan data-data seperti luas area gudang, data lead time dan volume aliran informasi dan barang. Data-data ini didapatkan dari pengamatan secara langsung pada lapangan.
c. Pengambilan data berdasarkan wawancara
Untuk beberapa data aliran informasi dan barang, PIC yang bertugas, pola perencanaan produksi, dan lain-lain didapatkan melalui wawancara dengan pihak yang bersangkutan.
3.3. Teknik Pengolahan Data
Semua pengolahan data dilakukan berdasarkan prinsip yang dianut Toyota Production System. Pengolahan data aliran informasi dan barang dilakukan dengan diagram aliran informasi dan barang, kemudian dihitung lead time-nya.Pengolahan data di shipping area dilakukan dengan menentukan kecenderungan jumlah order customer berdasarkan nilai modus. Pengolahan data di SFG area dan raw material area dilakukan dengan menghitung batas maksimum dan minimum stok serta visualisasi layout-nya.
3.4. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan berdasarkan data-data yang telah diolah, termasuk diagram aliran informasi dan barang. Dari data-data tersebut dicari hal-hal yang tidak menimbulkan nilai tambah (muda), kemudian dicari muda-muda yang masih memungkinkan untuk disesuaikan dengan terminologi Just In Time dan operasional di lapangan yang dapat dilakukan.  dihilangkan.Selain itu, aliran informasi dan barang
3.5. Teknik Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan diambil berdasarkan sejauh mana rancangan sistem elah dibuat dan estimasi penurunan lead time yang akan terjadi ketika sistem yang telah dibuat diimplementasikan.

PERENCANAAN & ANALISIS SISTEM

PERENCANAAN & ANALISIS SISTEM
Perencanaan sistem merupakan salah satu tahapan atau fase pengembangan sistem yang pertama,dalam tahap ini menentukan suatu rangkaian atau kerangka kerja yang menyeluruh.Bagian ini melibatkan para manajer atau para senior yang profesional guna menemukan strategi untuk mendukung rencana yang telh ditetapkan oleh suatu organisasi
Perencanaan Sistem terdiri dari :
Perencanaan jangka pendek ,yaitu jangka waktu dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun
Perencanaan jangka panjang,yaitu jangka waktu sampai maksimal 5 tahun.
Dalam Perencanaan sistem harus memperhatikan faktor kelayakan dari rencana tersebut,yang mengutamakan kemungkinan keberhasilan
Dari sistem yang akan dikembangkan.
Faktor kelayakan harus meliputi kriteria berikut ini
 Kelayakan Teknik /Technical Feasibility
Kelayakan Ekonomi/Economic Feasibility
Kelayakan Hukum/Legal feasibility
Kelayakan Operasional/Operational Feasibility
Kelayakan Jadwal/Schedule Feasibility
Langkah –langkah yang dilakukan seorang analis dalam menganalisis Sistem,sebagai berikut
Identifikasi masalah
Ø Persediaan barang yang melebihi stok maksimal
Ø Penurunan kwalitas produk
Ø Konsumsi bahan yang tidak ekonomis
Ø Evaluasi biaya produksi
Ø Delivery Order yang terhambat
Ø Proses pembuatan bukti transaksi
Memahami sistem yang sedang berjalan / yang sudah ada
Ø Penentuan jadwal pengamatan /observasi
Ø Penentuan tugas
Ø Pengumpulan hasil
Melakukan analisis
Ø Analisa kelemahan sistem
Ø Analisa standar kerja
Ø Analisa dokumentasi
Laporan analisis
Ø Laporkan ke manajemen
Ø Meminta saran atau masukan
Ø Meminta persetujuan
Teknik-teknik pengumpulan
  • Mengetahui dan menentukan tujuan pengumpulan fakta
  • Menentukan jadwal
  • Menentukan area,wilayah atau batasan
  • Mengamati secara langsung (tidak berupa data)
  • Dilakukan secara berulang ulang
  • Dokumentasi fakta  (sumber : http://suyoko84.blogspot.com/2011/01/perencanaan-analisis-sistem.html)

TEKNOLOGI INFORMASI AUDITY

1. KONSEP – KONSEP AUDITING
Berbagai metode yang digunakan oleh auditor-auditor yang terlatih untuk memastikan kebenaran pengolahan data dengan menggabungkan atau mengkombinasikan pengendalian pengolahan data dan metode audit akuntansi yang tradisional.
Berikut adalah konsep-konsep auditing PDE :
Evidence
Due Audit Care
Fair Presentation
Independence, dan
Ethical Conduct
Masing-masing konsep ini menempati posisi yang cukup penting dalam struktur dari teori auditing.
2.  TEKNOLOGI PDE AUDITING
Audit teknologi informasi PDE auditing adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
3.  JENIS JENIS AUDIT PDE
1. Systems and Applications
Pemrosesan data melalui aplikasi perangkat lunak komputer yang dikelola melalui suatu system.Sehingga proses auditnya sendiri akan meliputi verifikasi terhadap system untuk memastikan kebenaran, kehandalan, kecepatan maupun keamanan pada saat pengiriman, pemrosesan serta pengeluaran informasi di setiap tingkatan kegiatan sistem.
2. Information Processing Facilities
Merupakan komponen yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk mengolah informasi di suatu organisasi. Biasanya ini terkait dengan perangkat keras seperti misalkan scanner, komputer server, formulir, dsb.
3. Systems Development
Adalah bagian dari proses pembangunan maupun pengembangan dari sistem yang sudah ada dalam suatu organisasi sesuai tujuan-tujuan aktivitasnya.
4. Management of IT and Enterprise Architecture
Pengelolaan atas teknologi informasi serta arsitektur seluruh lingkup internal organisasi yang disesuaikan dengan struktur dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen Hal tersebut memerlukan proses audit yang dilaksanakan untuk memastikan apakah segenap lingkungan/komponen organisasi dalam pemrosesan informasinya dilakukan secara terkendali dan efisien.
5.  Client/Server, Telecommunications, Intranets, and Extranets
Komputer, peralatan telekomunikasi, sistem jaringan komunikasi data elektronik (intranet/extranet) serta perangkat-perangkat keras pengolahan data elektronik lainnya adalah komponen dari sebuah teknologi informasi
 
sumber : http://husnyarifuddin.blogspot.com/2012/11/teknologi-informasi-auditing.html

SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK

1. SISTEM MASUKAN
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
2. SISTEM PROSES
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia,  proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
3. SISTEM KELUARAN
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

sumber : http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-elemen-sistem.htm